Home » Kuliner Legendaris Sejak 1992, Warung Nasi ‘Bu Hj. Siti’

Kuliner Legendaris Sejak 1992, Warung Nasi ‘Bu Hj. Siti’

YUEMKAEM – Malang – Siti, selaku pemilik warung nasi mulai membuka usahanya sejak tahun 1992 silam. Berlokasikan di jalan simpang Kawi, Malang atau orang Malang biasa menyebutnya Kawi atas (belakang Radho Suites). 

Warung yang berdiri kurang lebih 32 tahun ini merupakan usaha keluarga milik Siti.Tidak seperti sekarang yang biasa ramai pembeli bahkan ada yang sampai mengantri, 10 tahun pertama warung nasi Bu Hj. Siti masih sepi pembeli. Tetapi hal tersebut tak lantas mematahkan semangat Siti dalam berdagang.

Dahulunya Siti mampu berjualan dari pagi hingga malam hari. Usia yang tidak muda lagi dan tenaga yang tidak sekuat dulu, membuat Siti sekarang mampu berjualan hingga sore hari saja.

Di bantu oleh ketiga anaknya dalam proses memasak, pembuatan bumbu dan lain-lainnya di lakukan di warung tersebut.

Kemudian menginjak sekitaran tahun 2001 warung nasi Siti mulai mengalami peningkatan, yang awalnya hanya laku sekitar 1 kilo saja kini sudah dapat menghabiskan 10 kilo bahan baku. 

‘’10 tahun atau 12 tahunan pertama mungkin itu sepi, paling yah lakunya 1 hari 1 kilo, dulu itu yah cuman sedikit, 1 kilo kadang gak habis, paling sekarang cuman berapa mbak, 10 kilo soalnya sore sudah pulang soalnya gak kuat sampe malem’’ tutu Siti selaku pemilik warung.

Warung nasi Bu Hj. Siti yang menjadikannya berbeda dengan warung makan lainnya yaitu warung makan jadul yang telah berdiri puluhan tahun lamanya, menyediakan beraneka macam masakan rumahan yang sederhana dan khas.

Ciri khas masakan di warung ini mengingatkan penikmatnya seperti makan masakan nenek atau masakan seorang ibu. 

Warung ini menjadi salah satu rekomendasi bagi yang ingin mencari warung nasi murah yang enak dengan porsi yang banyak.

‘’Harganya itu murah poll untuk makanan yang porsi banyak, itu tuh bisa-bisa gak sampai 20 ribu itu udah kenyang banget udah dapat kayak oseng usus dan gorengannya itu serba 2 ribu an dan gede-gede juga, kalo orang lama malang pasti tau sih’’ ucap salah satu pelanggan tetap di warung nasi Bu Hj. Siti.

Salah satu mahasiswa UM yang menjadi pelanggan di warung tersebut menuturkan bahwa ia baru pertama kali mengunjungi warung nasi Bu Hj. Siti.

‘’ini pertama kalinya si saya makan di sini, kebetulan sepupu saya ngajak sarapan. Saya suka suasananya yang sederhana legend-legend gitu jadi setiap kesini berasa kayak tahun 90-an dan vibes nya itu menyenangkan bagi kami kaum-kaum muda yang suka suasana sederhana 90-an gitu jadi kalau mengunjungi warung Bu Hj. Siti berasa betah walaupun tempatnya kecil dan sederhana tapi disediakan tempat lain juga di luar buat makan’’ tutur dandy. 

Warung Bu Hj. Siti memang terlihat cukup sempit dan hanya dapat menampung 3-4 orang di dalam ruangan dan 2 orang untuk meja yang berada tepat di depan warung. Tetapi di seberang jalan depan warung disediakan juga meja dan payung tenda untuk makan. 

Di warung ini memang menyediakan berbagai macam lauk pauk, mulai dari telur dadar, ayam suwir, ayam bumbu kecap, oseng usus, pecel, aneka olahan sayur lainnya dan masih banyak menu-menu lainnya. Sehingga pembeli tidak perlu khawatir ingin memilih lauk apa saja yang tersedia di warung nasi Bu Hj. Siti ini. Dan yang menjadi ciri khasnya yaitu, oseng usus, rawon dan soto daging.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *