YUEMKAEM- Di pinggiran Jalan Kayutangan, terdapat salah satu fotografer pinggiran yang memiliki kisah inspiratif dan perjalanan yang membanggakan. Usaha yang dimulai pada bulan Juni tahun 2022 dan sempat kucing-kucingan dengan para satpol PP yang selalu berkeliling pada saat itu kini mulai berkembang sedikit demi sedikit. Memulai usahanya di tempat yang mungkin terlihat sepele karena letaknya berada di pinggiran trotoar tanpa menyewa sebuah tempat, namun penuh dengan potensi artistik.
Artirasa.photo, Irwin mulai merintis usahanya sebagai seorang pengusaha fotografi bersama temanya Rico. Sebelum memutuskan untuk merintis bisnis, Irwin sempat bekerja di salah satu studio foto ternama yang berada di Tlogomas, dengan pengalaman berharga yang ia dapatkan di studio foto tersebut irwin mulai berani untuk memulai usahanya sendiri.
“Dulu saya itu sempat bekerja selama beberapa tahun di salah satu studio foto yang ada di daerah Tlogomas, setelah beberapa tahun itu saya kepikiran pengen buka usaha sendiri bareng temen si Rico biar bisa lebih maju lagi. dari bekal-bekal ilmu yang sudah saya pelajari dan pengalaman yang sudah saya punya ditambah saya juga dulunya lulusan manajemen jadi rasanya pengen mencoba untuk buka usaha fotografi sendiri, walaupun sekedar menjadi fotografer yang base-nya di pinggiran trotoar kayu tangan. Tapi seiring berjalannya waktu saya juga menerima bookingan, baik itu untuk project ataupun foto wisuda.” Ujar Irwin
Selama bertahun-tahun, dia mengasah keterampilan dan keahliannya dalam seni memotret, bekerja dengan tim yang berdedikasi untuk mengabadikan momen-momen berharga seperti event, wisuda, dan prewedding. Dengan berbekal semangat yang membara, Irwin mulai membangun Artirasa.photo bersama Rico untuk mengeksplorasi lebih jauh dan memberikan sentuhan personal dalam setiap foto yang diambil, memenuhi impian-nya yang ingin membangun bisnis fotografi sendiri dengan basic sarjana Manajemen yang dia punya.
Keputusan ini tidak diambil begitu saja, Irwin merenung lama untuk memutuskan mengambil langkah ini, mempertimbangkan tantangan dan kesempatan yang mungkin akan dihadapinya. Berkat semangat dan tekad yang kuat terhadap dunia seni fotografi dan keyakinan akan kualitas yang dapat ia berikan kepada pelanggan, menjadi pendorong utama dalam keputusannya memulai bisnis ini.
Pada awalnya, Artirasa.photo ini menghadapi banyak tantangan dari segi lokasi yang memang tidak memiliki izin sehingga harus kucing-kucingan dengan satpol PP. Memulai usahanya dari nol, hanya bermodalkan kamera dan peralatan fotografi dasar saja, ia harus membangun reputasi dan profesionalisme kepada pelanggan dari awal. Berbekal semangat yang tak tergoyahkan dan dedikasi yang kuat terhadap seni yang dicintainya, Irwin bersama temannya Rico mulai menawarkan jasanya di sekitar jalan Kayutangan.
Kisah sukses dari Artirasa.photo ini terus berkembang seiring berjalannya waktu. Dalam setiap event, wisuda, atau sesi prewedding yang ia tangani, Artirasa.photo, selalu berusaha untuk memenuhi harapan klien dengan memberikan kualitas terbaik dalam setiap detailnya. Dengan semakin berkembangnya bisnisnya ini, Artirasa.photo tidak hanya menarik klien dari Kayutangan, tetapi juga dari sekitar kota Malang. Portfolio karyanya yang terus bertambah menunjukkan kemampuan dan inovasi yang semakin berkembang terus-menerus, sementara dia tetap mempertahankan nilai-nilai inti seperti kehangatan dan ketulusan dalam berinteraksi dengan setiap klien.
Artirasa.photo bukan hanya sekadar seorang fotografer pinggiran. Irwin dan Rico adalah contoh nyata dari bagaimana keberanian muncul untuk memenuhi impian dan kerja keras dengan langkah dan tekat yang bulat dapat mengubah passion menjadi profesi yang memuaskan dan menginspirasi banyak orang.
Kisah Artirasa.photo mengajarkan kepada kita bahwa di balik setiap gambar yang indah, ada perjalanan panjang, kesabaran, dan tekad yang tak tergoyahkan. Dan di balik setiap impian yang dikejar, ada kesempatan untuk menginspirasi dan memberikan makna bagi orang lain.