YUEMKAEM – Kota Batu tidak hanya menyimpan berbagai macam keindahan alam saja. Selain menjadi daerah wisata, Kota Batu juga memiliki beragam potensi sumber daya manusia yang kreatif contohnya para pengrajin dari Kampung Rejoso.
Sebagian besar penduduk kampung Rejoso memiliki profesi sebagai pengrajin. Kreatifitas, jiwa berwirausaha, keuletan dan semangat yang dimiliki oleh penduduk kampung ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Sekitar pada tahun 1950-an penduduk Dusun Rejoso sebagian besar telah menggeluti profesi sebagai pengrajin dengan menyuplai kebutuhan rumah tangga seperti kayu dan batu. Terbukti dari banyaknya para UMKM dan UKM yang berada di Dusun Rejoso. Dan pada tahun 2000 Dusun Rejoso menyandang gelar sebagai kampung kerajinan kayu.
Dilansir dari Dhesaku.id, menurut statistika, sekitar 75% warga Rejoso adalah pelaku usaha yang menghasilkan aneka produk-produk unggulan, seperti alat perlengkapan rumah tangga, alat peraga pendidikan, serta beraneka olahan hasil tani.
Para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan UKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang berada di Dusun Rejoso ini akan berdampak pada beberapa aspek kehidupan. Adanya Kampung pengrajin ini memberikan peluang bukan hanya berfokus kepada penjualan produk mereka saja. Tetapi dapat memberikan pengetahuan serta menarik perhatian sebagai tempat pariwisata.
Keunikan yang dimiliki kampung ini menciptakan ciri khasnya tersendiri sebagai kampung pengrajin yang berada di Kota Batu. Tak hanya menjual dan memasarkan produknya, para pengrajin pun membuka peluang bagi para pelajar maupun wisatawan yang berkunjung untuk berbagi ilmu.
Berbagai macam kerajinan dari para pengrajin Dusun Rejoso telah memasarkan produknya tidak hanya di dalam negeri saja tetapi sampai ke manca negara. Dan salah satu pengrajin seni pahat yaitu Tomi (32) pemilik dari Mosstonegarden telah berhasil memasarkan produknya hingga ke Prancis, Guadalupe, Spanyol.
Mosstonegarden atau biasa dikenal sebagai MSG adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang handicraft, home decor dan gantung dekorasi. Jenis-jenis produk nya berupa ukiran batu, patung, terakota (pot gerabah), pot batu, pahatan bata ringan yang disesuaikan dengan motif-motif tertentu.
Didirikan sejak 2010 Tomi selaku pemilik usaha dari Mosstonegarden ini mempertahankan pembuatan produknya dengan cara handmade agar kesan unik, natural, dan autentiknya tetap menjaga sehingga kualitasnya tidak diragukan lagi..
Lahir di lingkungan dengan industri kreatif memberikan inspirasi bagi Tomi untuk membangun usahanya. Sudah sangat lama Dusun Rejoso dan hingga saat ini memang menggeluti profesi sebagai pengrajin. Dan kini kita mengenal bahwa Dusun Rejoso identik dengan panggilan kampung pengrajin.
Tomi mengungkapkan bahwa dulunya ia sempat berkuliah dan mengajar tetapi ia memutuskan beralih ke wirausaha. Di Sela ia berwirausaha Tomi tetap mengajar dan berkontribusi lebih kepada anak-anak kampung Rejoso.
‘’Akhirnya bisa berkontribusi lebih kepada adik-adik istilahnya generasi-generasi kampung sini, meskipun masih SMP SMA yang kadang sering bantu saya meskipun mereka putus sekolah’’ tutur Tomi selaku owner Mosstonegarden.
Tomi juga menambahkan bahwa ketika ada keyakinan dan mental yang baik kemudian fokus berkarya dengan sungguh-sungguh dan mempertanggungjawabkan nya, maka akan ada orang yang akan mengapresiasi karya kalian dan kelak pasti akan membuahkan hasil.
Tetapi tidak menutup kemungkinan setiap usaha pasti memiliki berbagai macam rintangan yang dilalui. Bahan baku dari produk kerajinan Tomi yang berupa limbah yang mudah didapatkan dimana saja menjadi tantangan tersendiri. Selain itu modal yang terpenting adalah skill bagaimana cara mengolah limbah menjadi kerajinan seni bernilai tinggi.
Salah satu rintangan Tomi dalam merintis usahanya yaitu mental. Dan bagaimana cara mempromosikan kepada para khalayak umum. Sebab bahan baku yang tidak biasa dari produk Tomi berupa bata ringan atau hebel. Hal inilah yang menjadi hambatan menjelaskan mengenai bahan baku produknya.
Kendala-kendala tersebut tidak memutuskan semangat dan tekad Tomi dalam berwirausaha dan terus memasarkan produknya dengan penuh keyakinan. Rintangan tersebut dapat dilalui dan diterima, sehingga kini Tomi berhasil memasarkan dan memperkenalkan produknya hingga memiliki customer dari berbagai macam negara.
‘’Dari kendala-kendala tadi ya tetap produksi dan menciptakan inovasi baru, jadinya itu tadi kita sudah punya basic yaitu mental usaha’’ ucap Tomi
Tomi mengungkapkan memiliki tiga usaha, yaitu Mosstonegarden, Garden Decor, dan Home Decor. Seperti menerima tawaran untuk membuat lukisan dan kolam yang didesain sedemikian rupa sesuai dengan request dari customer.
Jenis-jenis kerajinan Tomi beragam mulai dari bahan baku batu alami, terakota atau tembikar keramik, bata ringan hingga tebing air mancur. dan harga kisaran dari Rp.50.000,00 sampai dengan Rp.9.000.000,00.
Jenis Produk Mosstonegarden
- Hebel carving
Hebel carving atau bata ringan pahat, bata ringan terbuat dari beberapa campuran bahan yang biasanya sering digunakan untuk membuat beton dan terbuat dari beberapa motif yang berfungsi sebagai hiasan rumah. Hebel carving dihargai Rp.100.000,00 / pcs.
- Teracotta
Terakota, terracotta adalah tembikar yang terbuat dari tanah liat, walaupun kata tersebut dapat mengacu terhadap keramik glasir yang memiliki badan berpori dan berwarna merah. Adapun jenis terracotta buddha face dihargai mulai dari Rp.250.000,00 dan terracotta groot dihargai Rp.50.000,00
- Stone Pot
Stone pot atau pot batu adalah pot yang berbahan dasar batu, berfungsi sebagai tempat bunga hias dan tanaman lainnya. Stone pot dihargai mulai dari Rp.50.000,00