YUEMKAEM– Penerapan digitalisasi pada pemasaran digital menjadi salah satu hal yang memudahkan para pelaku UMKM terutama dalam meningkatkan penjual. Hal ini didukung dengan berkembangnya teknologi di era modern yang memudahkan dalam memasarkan produk UMKM. Diperlukan juga kelebihan seperti kreativitas dan paham akan pengaksesan teknologi untuk lebih mempermudahnya, hal itu semua tergantung dari sumber daya manusia yang ada.
Namun pada daerah Jawa Timur terpantau masih belum maksimal dalam menerapkan proses digitalisasi ini pada UMKM mereka. Dilansir pada Bisnis.com Surabaya, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur Andromeda Qomariah menjelaskan pasar digital merupakan wilayah mudah, murah diakses, serta menjangkau pasar lebih luas.
“Ada 139 juta individu pengguna media sosial di Indonesia, 49,9 persen dari total penduduk. Dari 34,5 persen pengguna medsos, mereka menggunakan untuk menemukan produk yang dibeli. Ini peluang untuk ditangkap,” jelasnya dalam sambutan Upgrade Skill Bersama Tokopedia dan Tiktok di Surabaya, Rabu (15/5/2024).
Berdasarkan data BPS Jawa Timur tahun 2023, bahwa ada sekitar 50% UMKM yang menggunakan media sosial untuk melakukan promosi, namun menurut survei oleh Universitas Airlangga tahun 2023 bahwa kurang dari 20% UMKM aktif di platform e-commerce untuk wilayah Jawa Timur. Data statistik yang ada menjadikan bukti nyata bahwa memang kurang optimalnya penerapan digitalisasi oleh para pelaku UMKM di daerah Jawa Timur, sehingga diperlukannya solusi untuk hal ini.
Peningkatan sumber daya manusia menjadi sorotan utama dalam peningkatan ini, mulai dari pembiasaan hingga melek akan teknologi dan pengembangan kreativitas dalam mengoperasikannya. Adanya platform e-commerce juga termasuk dalam pengoptimalan pemanfaatan pemasaran digital seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, dan masih banyak lagi. Ada berbagai platform penjualan yang mudah diakses dan digunakan bagi semua usaha dalam menjualkan produknya bahkan jasa. Dibalik dari penerapan digitalisasi, sumber daya manusia juga perlu meningkatkan skill dalam merespon konsumen untuk meningkatkan keterpercayaan pada usahanya/UMKM. Sikap ramah dan jujur menjadi nilai utama dalam merespon konsumen karena termasuk ke dalam manner.
Untuk mendapatkan itu semua tentunya dibutuhkan pelatihan dan workshop. Mulailah dari rutin mengikuti berbagai kegiatan keterampilan digital bagi UMKM, di wilayah Jawa Timur ada banyak sekali komunitas hingga PT yang menyelenggarakannya, dari yang secara gratis hingga yang berbayar. Dari sini juga memudahkan mendapat relasi dan berbagi ilmu bagaimana penerapan yang benar dan tepat sasaran pada target pasar masing-masing UMKM.
Pada daerah Surabaya, terkait Laporan Bank Indonesia Cabang Surabaya, hanya sekitar 25% UMKM menggunakan aplikasi pembayaran digital sehingga tingkatkan inisiatif untuk menambahkan penggunaan aplikasi pembayaran online dikarenakan pada era modern dan digital lebih banyak yang menggunakan e-wallet dibandingkan uang tunai dalam berbelanja. Lakukan juga manajemen keuangan dengan baik, sehingga mengetahui bagaimana kelanjutan dalam pemasaran digital yang optimal untuk selanjutnya. Terapkan evaluasi berkali seperti per-minggu atau per-bulannya untuk mengetahui kurang dan lebihnya serta sejauh mana proses digitalisasi pada usaha terjadi. Dan yang terakhir tentunya akan berdampak pada meningkatnya daya saing, karena pada setiap usaha pasti memiliki kompetitor dan sebagai pelaku UMKM selalu ingin menjadi yang utama, teratas, dan terpercaya bagi konsumen.
“Yang penting bukanlah apa yang Anda jual, melainkan bagaimana Anda menjualnya!” – Brian Halligan.